Pesawat Israel Mendarat Darurat di Turki, Kru Bandara Tolak Isi BBM

A picture taken on February 20, 2022 shows Israeli Airlines El Al Boeing 737 planes on the tarmac in Israel's Ben Gurion International airport in Lod, on the outskirts of Tel Aviv. (Photo by JACK GUEZ / AFP)

Penerbangan maskapai asal Israel, El Al dari Warsawa menuju Tel Aviv tidak diizinkan mengisi bahan bakar setelah melakukan pendaratan darurat di Antalya, Turki pada Minggu (30/6/2024).

Pesawat El Al mendarat di Turki untuk mengevakuasi seorang penumpang yang membutuhkan perawatan medis.

Dalam sebuah pernyataan dari El Al, pekerja Turki di bandara Antalya menolak mengisi bahan bakar pesawat LY5102 sebelum lepas landas menuju Israel.

“Pekerja lokal menolak mengisi bahan bakar pesawat perusahaan, meskipun itu adalah kasus medis,” katanya, menambahkan bahwa penumpang tersebut dievakuasi, seperti dikutip Times of Israel.

Pesawat tersebut kemudian lepas landas menuju Rhodes di Yunani, di mana “pesawat tersebut akan mengisi bahan bakar sebelum lepas landas menuju Israel,” kata maskapai tersebut.

Sumber diplomatik Turki mengonfirmasi bahwa pesawat tersebut diizinkan melakukan pendaratan darurat untuk mengevakuasi penumpang yang sakit.

“Bahan bakar akan disediakan untuk pesawat karena pertimbangan kemanusiaan, tetapi karena prosedur yang relevan akan segera selesai, kapten memutuskan untuk pergi atas kemauannya sendiri,” kata sumber diplomatik Turki.

Laporan media berbahasa Ibrani mengatakan Kementerian Luar Negeri telah diyakinkan oleh otoritas Turki bahwa pesawat akan diizinkan untuk mengisi bahan bakar, tetapi dalam praktiknya, hal itu tidak terjadi.

Karena pesawat membakar bahan bakar di landasan untuk menjaga AC dan sistem lainnya tetap berfungsi, diputuskan untuk lepas landas ke Rhodes, penerbangan 40 menit jauhnya, dan mengisi bahan bakar di sana, bahkan sebelum penerbangan singkat itu menjadi mustahil.

Adapun pesawat itu mendarat di Bandara Ben-Gurion pada Minggu malam.

Sementara menurut laporan media berbahasa Ibrani, penumpang diberitahu bahwa mereka diperkirakan akan menghabiskan beberapa jam di darat di Turki, tanpa izin untuk meninggalkan pesawat.

Semua penerbangan langsung antara Israel dan Turki dibatalkan tak lama setelah perang melawan kelompok teror Hamas meletus pada 7 Oktober, ketika ribuan teroris menyerbu Israel selatan dari Jalur Gaza, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang.

Pada Mei, Turki menghentikan semua perdagangan dengan Israel. Ini sebuah langkah dramatis bagi sumber barang impor terbesar kelima Israel, dan yang diperkirakan akan mengakibatkan kenaikan harga di Israel, setidaknya dalam jangka pendek.

https://concordeagreement.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*