Prabowo Benar! Jangan Terlalu Senang, Masih Banyak Orang RI Menderita

Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggelar simposium 'Mengungkap Fakta Kecurangan Pemilu 2019'. (Ist Courtesy Facebook)

Secara angka, ekonomi Indonesia nampak terlihat baik-baik saja. Hal ini tercermin dari data Badan Pusat Statistik yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2024 tumbuh 5,05% secara tahunan (yoy).

Akan tetapi faktanya kemiskinan masih menyelimuti negara ini dengan bertambahnya badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) hingga banyaknya perusahaan dalam negeri yang harus gulung tikar.

Hal ini juga sempat di suarakan oleh Presiden baru Indonesia. Presiden RI Prabowo Subianto mengingatkan, terutama kepada para pimpinan politik, untuk tidak terlalu senang ketika melihat angka dan data Indonesia dalam sebuah statistik.

Terlebih, bila angka-angka statistik tersebut membuat kita terlalu cepat gembira. Dia pun mengingatkan agar para pemimpin politik tidak langsung berpuas diri. Menurutnya, data statistik tersebut tidak menggambarkan kondisi Indonesia sepenuhnya dan seutuhnya.

“Janganlah kita takut melihat realitas ini. Kita masih melihat saudara-saudara kita yang belum menikmati hasil kemerdekaan, terlalu banyak saudara dan anak-anak kita di bawah garis kemiskinan, terlalu banyak anak-anak kita yang berangkat sekolah tidak makan pagi, terlalu banyak anak-anak kita yang tidak punya pakaian untuk berangkat sekolah,” tuturnya saat pidato perdana usai dilantik sebagai Presiden RI di Gedung DPR/MPR RI, Minggu (20/10/2024).

“Kita sebagai pemimpin politik jangan kita terlalu senang melihat angka-angka statistik, yang membuat kita terlalu cepat gembira, terlalu cepat puas, padahal kita belum melihat gambaran sepenuhnya,” ucapnya.

“Apakah kita sadar bahwa rakyat dan anak-anak kita banyak yang kurang gizi. Banyak rakyat kita yang tidak dapat pekerjaan yang baik, banyak sekolah-sekolah kita yang tidak terurus, kita harus berani untuk melihat ini semua, dan kita harus berani menyelesaikan masalah ini semua,” tegasnya.

Apa yang disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto memanglah benar, terbukti dari beberapa kondisi menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang kesulitan.

Tingkat Kemiskinan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah warga miskin Indonesia pada Maret 2024 masih tercatat sebanyak 25,22 juta orang dengan tingkat kemiskinan 9,03%. Angka tersebut hanya turun tipis dibandingkan Maret 2023 sebanyak 25,9 juta orang dengan tingkat kemiskinan 9,36%.

Garis Kemiskinan pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp582.932,-/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp433.906,- (74,44%) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp149.026,- (25,56%).

Pada Maret 2024, rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,78 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga secara rata-rata adalah sebesar Rp2.786.415,-/rumah tangga miskin/bulan.

https://perfumista.net/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*