Netanyahu & Menhan Israel Mulai Gak Sejalan, Saling ‘Serang’

Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu addresses a joint meeting of Congress at the U.S. Capitol in Washington, U.S., July 24, 2024. REUTERS/Kevin Mohatt
Foto: REUTERS/Kevin Mohatt

Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan (menhan) Israel Yoav Gallant dilaporkan mulai tak sejalan dan saling berselisih. Khususnya berkenaan dengan syarat-syarat gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan di Gaza, Palestina.

Beberapa laporan media Israel menyebut keduanya berselisih dalam sebuah pertemuan kabinet keamanan Israel pada Kamis (29/8/2024) malam.

Dalam laporan CNN, Netanyahu dan Gallant disebut berdebat sengit tentang apakah dalam kesepakatan gencatan senjata, militer Israel harus meninggalkan Koridor Philadelphia, jalur sepanjang 14 kilometer yang membentang di sepanjang perbatasan antara Gaza dan Mesir. Koridor Philadelphia saat ini dikuasai oleh pasukan Israel IDF.

Pengerahan pasukan Israel di sepanjang koridor tersebut selama tahap pertama perjanjian gencatan senjata telah menjadi pokok pertikaian utama antara Israel dan Hamas, dengan Hamas mengatakan pasukan Israel harus mundur dari zona perbatasan.

Menurut beberapa sumber, Netanyahu membuat peta yang menunjukkan bagaimana IDF harus tetap berada di koridor tersebut selama fase pertama kesepakatan.

Tujuannya untuk mencegah Hamas melanjutkan penyelundupan senjata melalui terowongan di bawah koridor tersebut. “Saya ingin menyampaikan keputusan mengenai pasukan IDF yang tersisa di Koridor Philadelphia untuk mendapatkan persetujuan Kabinet,” kata Netanyahu, mengutip CNN, Minggu (1/9/2024)

Namun Gallant menyela dengan mengatakan, “Arti penting dari ini adalah Hamas tidak akan menyetujuinya, jadi tidak akan ada kesepakatan dan tidak akan ada sandera yang dibebaskan.”

Ia juga menuduh Netanyahu telah menyusun peta yang berbeda dengan yang disukai oleh negosiator Israel di Kairo.

Netanyahu dengan marah menolak klaim tersebut, tetapi Gallant bersikeras. “Tentu saja Anda memaksakannya. Anda menjalankan negosiasi sendiri. Karena Anda membubarkan Kabinet Perang, kami mendengar semuanya setelah kejadian.”

Gallant tampaknya menerima dukungan dari Kepala Staf Umum Herzi Halevi, yang hadir dalam pertemuan tersebut. Ia dilaporkan mengatakan bahwa IDF dapat menarik diri dari koridor dan kembali “pada akhir enam minggu gencatan senjata. Sudah cukup kendala untuk negosiasi, tidak perlu menambah kendala lagi.”

Menurut laporan yang dipublikasikan, Gallant pernah mengatakan bahwa “perdana menteri memang dapat membuat semua keputusan, dan dia juga dapat memutuskan untuk membunuh semua sandera,” yang memicu teguran dari menteri lain.

Dia menambahkan bahwa “30 nyawa dipertaruhkan.” Gallant 

kas138 login

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*