
Lima Lembaga Keuangan Internasional Tertarik Danai Program Renovasi Rumah.
Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah menyebut lima lembaga keuangan internasional yang tertarik membiayai program renovasi rumah di Indonesia.
Lembaga yang dimaksud meliputi Asian Development Bank, Asian Infrastructure Investment Bank, Islamic Development Bank, German Agency for International Cooperation (GIZ), hingga World Bank.
“Mereka sudah komitmen memberikan pembiayaan dengan biaya yang sangat murah, terutama untuk renovasi perumahan secara masif,” ujarnya dalam Halalbihalal Apersi di Jakarta, Senin (21/4/2025).
Fahri Hamzah mengatakan lembaga-lembaga keuangan dunia tersebut siap membiayai program renovasi rumah asalkan menggunakan konsep ramah lingkungan.
Diharapkan, nantinya rumah-rumah di Indonesia memiliki limbah yang sedikit, baik dari sisi penggunaan listrik maupun rumah tangga.
“Mereka juga concern, mereka ingin merenovasi rumah-rumah di Indonesia dengan standar yang bagus, yang green gitu. Harus memakai standar dari negara maju, yaitu rumahnya tidak boleh menciptakan polusi, tidak boleh boros karbon, dan harus green dengan teknologi yang baik,” kata dia.
Pada kesempatan itu, Fahri Hamzah mengungkapkan bahwa World Bank memiliki anggaran renovasi rumah yang dikucurkan setiap tahunnya sebesar USD1 miliar atau setara Rp16 triliun. Jumlah ini merupakan angka minimal yang dikeluarkan World Bank untuk menyalurkan bantuan pembiayaan renovasi rumah.
“Kalau di renovasi, bahkan World Bank mengatakan setahun dia minimal USD1 miliar, itu artinya sekitar Rp16 triliun minimal. Kemudian yang lain akan menambah, dan lead-nya saya kira World Bank. Kalau World Bank sudah berminat, saya kira yang lain akan ikut juga,” kata Fahri.